Kebutuhan rasa aman
MAKALAH
KEBUTUHAN
RASA AMAN
Dosen
Pembimbing : Rizka Yunita ,S.kep.,Ns.,M.kep
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
3
1.
IFROH AMALIAH
2.
AYUK YULIANTIKA
3.
ALIATUR ROFI’AH
4.
KHALIQATUL BARIYAH
5.
ROBIATUL ADAWIYAH
6.
NINDI INDAH SEPTIANI
7.
SHOLEHUDDIN TUFFA
8.
M. JEFRY
9.
WULANDARI SUCIWATI
10.
FIRDA UFAIRAH
11.
DWI IFANDI ALVIANSYAH
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PAJARAKAN – PROBOLINGGO
2017-
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah SWT. Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak
gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun
maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES Hafshawaty,
kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul” KEBUTUHAN RASA AMAN”dan
dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. KH.
Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok pesantren Zainul
Hasan Genggong
2. Ns.
Iin Aini Isnawaty, S.Kep.,M.Kes. sebagai ketua STIKES Hafshawaty Zainul Hasan
Genggong
3. Ana
Fitriana Nusantara sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan
4. Rizka Yunita ,S.kep.,Ns.,M.kep Sebagai Wali Kelas Prodi S1
Keperawatan
5. Rizka Yunita ,S.kep.,Ns.,M.kep Sebagai
Dosen Mata Kuliah Keperawatan dasar 1
Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami
menyadari bahwa sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para audien untuk
perbaikan dan penyempurnaan pada materi makalah ini.
Probolinggo,28
Desember 2017
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul...................................................................................................................
i
Kata
Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kebtuhan Rasa Aman .................................................................................. 5
2.2 Kebutuhan Keamanan Lingkungan............................................................................. 5
2.3 Kebutuhan Fisiologis Konsep dan
prinsip rasa Aman ............................................... 6
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 8
3.2 Saran............................................................................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kebutuhan akan rasa aman ini baiasanya terpuaskan pada orang-orang yang
sehat dan normal.Seseorang yang tidak aman akan memiliki kebutuhan
akan keteraturan dan setabilitas yang sanggat berlebihan dan menghindari
hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak di harapkannya.berbeda dengan orang
yang merasa aman dia akan cenderung santai tanpa ada kecemasan yang berlebih.
Perlindungan dari udara panas/dingin, cuaca jelek, kecelakaan,infeksi, alergi,
terhindar dari pencurian dan mendapatkan perlindungan hukum
Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari
rasa sakit, bebas dariteror, dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan
Masalah
1) Apa
yang dimaksud kebutuhan rasa aman ?
2) Apa
saja yang menjadi kebutuhan rasa aman bagi setiap pasien/klien ?
3) Bagaimana
konsep dari kebutuhan rasa aman ?
1.3 Tujuan
1) Untuk
mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan rasa Aman pada pasien/klien
2) Untuk
mengetahui bagaimana keamanan berdasarkan lingkungan,oksigen,kelembaban,bahaya
fisik,tramsmisi pathogen,pengontrol polusi
3) Untuk
mengetahui prinsip dalam kebutuhan rasa Aman
1.4 Manfaat
1)
Bagi penulis dapat
meningkatkan keterampilan dalam menyelesaikan kasus mengenai tentang kebutuhan
rasa aman.
2)
Bagi pembaca dapat
mengetahui dan memahami mengenai rasa aman
3)
Dapat mengetahui apa
saja keamanan yang terjadi pada pasien/klien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi kebutuhan rasa Aman
Keamanan
adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan
aman dan tentram (Potter& Perry, 2006)
Perubahan kenyamanan adalah
keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan berespons
terhadap suatu rangsangan yang berbahaya (Carpenito, Linda Jual, 2000). Perawat
harus peka terhadap apa yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman
bagi klien sebagai individu ataupun klien dalam kelompok keluarga atau
komunitas.
Secara umum keamanan
(safety) adalah status seseorang dalam keadaan aman, kondisi yang terlindungi
secara fisik, sosial, finansial, politik, emosi, pekerjaan, psikologis atau
berbagai akibat dari sebuah kegagalan, kerusakan, kecelakaan, atau berbagai
keadaan yang tidak diinginkan. Menurut Craven: 2000, keamanan tidak hanya
mencegah rasa sakit dan cedera tetapi juga membuat individu merasa aman dalam
aktifitasnya. Keamanan dapat mngurangi stres dan meningkatkan kesehatan umum.
2.2
Keamanan Lingkungan
Lingkungan klien mencakup
semua factor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap
kehidupan dan kelangsungan hidup klien. Definisi yang luas tentang lingkungan
ini menggabungkan seluruh tempat terjadinya interaksi antara perawat dan lien :
contohnya, Rumah, Pusat Komunitas, Klinik, Rumah Sakit, Dan Tempat perawatan
jangka panjang. Keamanana yang ada dalam lingkungan ini akan mengurangi
terjadinya penyakit dan cidera, memperpendek lama tindakan dan atau
haspitalisasi, meningkatkan atau mempertahankan status fungsi klien. Lingkungan
yang aman juga akan emberikan perlindungan kepada sifatnya,dan memungkinkan
mereka untuk berfungsi pada tingkat yang optimal.
Lingkungan yang aman
adalah salah satu kebutuhan dasar yang terpenuhi,bahaya fisik akan bekurang,
sanitasi dapat dipertahankan dan polusi dapat dikonrol.
2.3
Kebutuhan fisologis dalam konsep dan prinsip rasa aman
A. Oksigen
Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis
yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksingen dari waktu ke waktu untuk
bertahan hidup. Bahaya umum yang ditemukan dirumah adalah
sistem pemanasan yang tidak berfungsi dengan baik dan pembakaran yang tidak
mempunyai sistem pembuangan akan menyebabkan penumpukan karbondioksida.
Oksigen harus secara adekuat di terima dari lingkungan ke dalam paru-paru,
pembuluh darah, dan jaringan. Pada beberapa titik dalam kehidupannya, klien
berisiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan
tersebut mungkin akut, seperti pada henti jantung, atau kronik, seperti pada
penyakit emfisema. Tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan oksigen
mempunyai rentang dari kondisi darurat dengan resusitasi jantung paru untuk henti jantung sampai tindakan pendukung
seperti pemberian oksigen pada klien dengan penyakit paru selama berolahraga.
B. Kelembaban
Kelembaban akan mempengaruhi kesehatan dan
keamanan klien, jika kelembaban relatifnya tinggi maka kelembaban kulit akan terevaporasi
dengan lambat. Angka kelembaban yang nyaman bagi
setiap orang bervariasi, tetapi kebanyakan orang merasa nyaman pada kelembaban
antara 60%-70%. Anak-anak dan orang dewasa yang menderita infeksi saluran
pernafasan bagian atas biasanya mengalami peningkatan gejala bila alat pelembab
udara diletakkan dalam ruangan saat mereka tidur. Alat pelembab udara
meningkatkan kelembaban relatif udara yang dihirup, yang akan membantu
mengencerkan sekret dan meningkatkan pernafasan.
C. Pengurangan bahaya fisik
Bahaya fisik yang ada didalam komunitas dan
tempat pelayanan kesehatan menyebabkan klien beresiko mengalami cidera. Banyak
bahaya fisik khususnya yang mengakibatkan jatuh, dapat diminimalkan melalui
pencahayaan yang adekuat, pengurangan penghalangan fisik. Pengontrolan bahaya
yang mungkin ada di kamar mandi, dan tindakan pengamalan. Jatuh merupakan
penyebab utama kematian akibat kecelakaan pada klien yang berusia 75 tahun atau
lebih ( accident vacts,1993) lebih dari 40% orang yang berusia 65 tahun mengalami
jatuh sedikitnya satu kali dalam setahun, dengan 1% hingga 6% diantaranya
menyebabkan cedera yang serius (loew,1993).
D. Transmisi
Patogen
Patogen
adalah setiap mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Salah satu metode
yang paling efektif untuk membatasi penyebaran patogen ialah mencuci tangan
sesuai dengan teknis aseptik. Kita harus diinstrusikan untuk mencuci tangan
dengan teknik yang benar dan dimotifasi untuk sering melakukannya dirumah dan
rumah sakit.
Human
immudonefiency virus (HIV), yaitu virus patogen yang menyebabkan AIDS, dan
virus hepatitis B yang disebabkan melalui darah dan cairan tubuh tertentu.
Pelaku penyalahgunaan obat-obatan sering kali menggunakan suntikan dan jarum
suntik secara bersama-sama, yang meningkatkan resiko tertularnya virus ini.
Penyebaran penyakit dari orang ke orang
juga dapat dikurangi dan pada bebearapa kasus dapat dicegah melalui pemberian
imunisasi. Imunisasi aktif diperoleh dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil
organisme yang telah dilemahkan atau yang telah amati, . Imunisasi pasif
diperoleh saat antibodi yang dihasilkan oleh orang lain atau binatang
dimasukkan kedalam pembuluh darah seseorang untuk melindnginya dari patogen.
E. Mengontrol
polusi
Polusi
udara merupakan suatu kondisi dimana udara yang ada disekitar ini
dicemari oleh bahan- bahan kimia, zat atau partikel yang bersifat negatif, atau
bahan biologis lainnya yang bersifat membahayakan manusia maupun makhluk
hidup lainnya. Polusi udara atau yang juga disebut sebagai pencemaran udara ini
seringkali mengakibatkan berbagai macam dampak yang merugikan, tidak hanya bagi
manusia saja, namun juga bagi mankhluk hidup lainnya dan bahkan planet Bumi
Asap-
asap yang menyebabkan pencemaran udara ini alan semakin banyak kita temui
ketika zaman yang kita tempati ini semakin modern dan semakin banyak aktivitas-
aktivitas industri manusia. Selain aktivitas industri dari pabrik- pabrik,
aktivitas merokok di kalan manusia juga menyumbang dampak yang cukup
siginifikan terhadap tingkat polusi udara dan juga asap- asap kendaraan
bermotor pun demikian.
BAB
IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur
yang dibutuhkan oleh manusisa dalam memperertahankan keseimbangan fisiologis
maupun psikologis, yang tentunya betujuan untuk mempertahankan kehidupan dan
kesehatan.Abraham maslow dalam teori hirarki Maslow menyatakan bahwa ada 5
kebutuhan dasar manusia yaitu Kebutuhan Fisiologis (physiological needs),
Kebutuhan Rasa aman dan Perlindungan (safety and security needs),
Kebutuhan akan rasa kasih saying dan rasa memiliki (love and belonging
needs), Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), Kebutuhan
aktualisasi diri (self actualization). Manusia memiliki kebutuhan dasar
yang sama akan tetapi karena budaya, maka kebutuhan tersebut ikut berbeda.Oleh
karena itu ada faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia.
Didalam Kebutuhan Dasar Manusia juga ada pembahasan mengenai homeodinamik dan
homeostatis yang membahas mengenai keseimbangan.
Salah satu tingkatan dalam Kebutuhan Dasar
Manusia ada Kebutuhan fisik dimana kebutuhan yang harus dipenuhi antaralain; Kebutuhan Oksigenasi, Nutrisi, Cairan dan elektrolit, Eliminasi,Personal
hygiene dan Kebutuhan istirahat dan tidur. Tidak hanya kebutuhan fisik tapi
kebutuhan Psikososialpun harus terpenuhi pada klien.
3.2 Saran
Sebagai seorang
tenaga kesehatan haruslah memahami betul kebutuhan dasar manusia karena sangat
bermanfaat saat kita melakukan pemberian pelayanan.Disamping dapat untuk
menambah ilmu dan pengetahuan kitra Makalah
kami masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kami. Besar harapan kami
kepada para pembaca untuk bisa memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Hikmawati
Isna, M.Kes. 2012. Ilmu Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika
Komentar
Posting Komentar