Teori Leininger
MAKALAH
TEORI LEININGER
DOSEN PEMBIMBING :
WARDATUL WASILAH

DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
7 :
NAMA
|
NIM
|
1. ROBIATUL ADAWIYAH
|
14201.09.17048
|
PROGRAM STUDY S1
KEPERAWATAN
STIKES HAFSHAWATY
ZAINUL HASAN GENGGONG
PADJARAKAN –
PROBOLINGGO
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpah
rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada
proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar menghadapi segala
rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun
maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIKES Hafshawaty,
kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul”TEORI LEININGER’’ dan
dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. KH.
Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok pesantren Zainul
Hasan Genggong.
2. Dr.
H. Nur hamim, M.Kep.,S.Kep.Ns sebagai ketua STIKES Hafshawaty Zainul Hasan
Genggong.
3. Shinta
wahyusari S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan.
4. Rizka Yunita, S.kep.,Ns.,M.kep
Sebagai Wali Kelas Prodi S1 Keperawatan.
5. Wardatul Wasilah, S.kep.,Ns.,M.kep sebagai dosen mata kuliah Falsafah
Pada
akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa sepenuhnya belum
sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati mengharap kritik dan saran
dari pihak dosen dan para audien untuk perbaikan dan penyempurnaan pada materi
makalah ini.
Genggong
, 14 November
2018
DAFTAR ISI
Cover..............................................................................................................
i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
1.4
Manfaat.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dari konsep
transkultural.............................................................. 3
2.2
Konsep
dalam Transcultural Nursing............................................................. 5
2.3
Peran dan fungsi
transkultural........................................................................ 6
2.4
Paradigma....................................................................................................... 7
2.5
Beberapa
Inti Dari Model Teori ............................................................
8
2.6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 11
3.2 Saran............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Teori keperawatan atau konsep model dalam keperawatan
merupakan teori yang mendasari bagaimana seorang perawat dalam mengaplikasikan
praktik keperawatan, beberapa teori diantaranya adalah teori adaptasi dari roy,
teori komunikasi terapeutik dari peplau, teorigoal atteccment dari betty newman
dan sebagainya. Leininger’s konsep model yang dikenal dengan sunrise modelnya
merupakan salah satu teori yang diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
Teori leininger berasal dari ilmu antropologi, tapi
konsep ini relevan untuk keperawatan. Leininger mendefinisikan “Transkultural
nursing” sebagai area yang luas dalam keperawatan yang mana berfokus dalam
komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur dengan menghargai
perilaku caring, nursing care, dan nilai sehat sakit, kepercayaan dan pola
tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge
untuk kultur yang universal dalam keperawatan.
Leininger mengembangkan teorinya dari perbadaan kultur
dan universal berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur
dapat menjadi sumber informasi dan menentuan jenis perawatan yang diinginkan
dari pemberian peleyanan yang professional, karena kultur adalah pola kehidupan
masyarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan. Culture care
adalah teori yang holistic karena meletakan di dalam nya ukuran dari totalitas
kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk social struktur, pandangan
dunia, nilai cultural, konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik serta
system professional.(Leininger.2002).
1.2 Rumusan masalah
1.
Pengertian dari konsep
transkultural ?
2.
Konsep
dalam Transcultural Nursing ?
3.
Peran dan fungsi
transkultural ?
4.
Paradigma
?
5.
Beberapa
Inti Dari Model Teori ?
1.3 Tujuan penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari konsep transkultural
2.
Untuk mengetahui
konsep dalam transkultural nursing
3.
Untuk mengetahui peran
dan fungsi transcultural nursing
4.
Untuk mengetahui paradigma
5.
Untuk mengetahui beberapa
inti dari model teori
1.4 Manfaat
1. Bagi institusi Pendidikan, hasil
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di bidang kesehatan sebagai bahan
informasi.
2. Bagi pembaca dapat mengetahui dan
memahami mengenai materi tentang konsep leininge
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Transkultural
Transkultural
berasal dari kata trans dan culture, Trans berarti aluar perpindahan, jalan
lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; trans berarti
melintang, melintas, menembus, melalui. Culture berarti budaya. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kultur berarti: kebudayaan, cara pemeliharaan,
pembudidayaan.
Kepercayaan,
nilai-nilai dan pola perilaku yang umum berlaku bagi suatu kelompok dan
diteruskan pada generasi berikutnya, sedangkan cultural berarti: Sesuatu yang
berkaitan dengan kebudayaan. Budaya sendiri berarti: akal budi, hasil dan adat
istiadat. Dan kebudayaan berarti: Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat.
Keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman
tingkah lakunya. Jadi, transkultural dapat diartikan sebagai: Lintas budaya
yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain.
Pertemuan kedua nilai-nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi
sosial. Transcultural Nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan
dengan perbedaan maupun kesamaan nilai– nilai budaya nilai budaya yang berbeda,
ras, yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan
kepada klien / pasien. (Leininger.2002).
2.2 Konsep dalam Transcultural Nursing
1.
Budaya
norma atau aturan tindakan dari
anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk dalam
berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
2.
Nilai budaya
Keinginan individu atau tindakan
yang lebih diinginkan atau sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu
tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan.
3.
Perbedaan budaya dalam asuhan
keperawatan
Bentuk yang optimal dari pemberian
asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan
yang dibutuhkan untukmeberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya
individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi.
4.
Etnosentris
Persepsi yang dimiliki oleh individu
yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang
dimiliki oleh orang lain.
5.
Etnis
Berkaitan dengan manusia dari ras
tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan
yang lazim.
6.
Ras
Perbedaan macam-macam manusia didasarkan
pada mendiskreditkan pada asalmuasal manusia.
7.
Etnografi
Ilmu yang mempelajari budaya.
Pendekatan metodologi pada penilitian etnografi mrmungkinkan perawat untuk
mengembangkan kesadaran yang lebih tinggi pada perbedaan budaya setiap
individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan
orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
8.
Care
Fenomena yang berhubungan dengan
bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu, keluarga, kelompok dengan
adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik aktual maupun potensial untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9.
Caring
Tindakan langsung yang diarahkan
untuk membimbing mendukung yang mengarahkan individu, keluarga atau kelompok
pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
10. Caring
Berkenan dengan kemampuan kognitif
uantuk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk
membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga, sehat,
berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian
dengan damai.
11. Cultural
imposition
Berkenan dengan kecendurungan tenaga
kesehatan untuk memakskan kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang
lain, karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari
pada kelompok lain.
2.3 Peran dan Fungsi Transkultural
Budaya
mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu. Oleh sebab itu, penting
bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat (Pasien).
Misalnya kebiasaan hidup sehari-hari, seperti tidur, makan, kebersihan diri,
pekerjaan , pergaulan social, praktik kesehatan, pendidikan anak, ekspresi
perasaan, hubungan kekeluargaaan, peranan masing-masing orang menurut umur.
Kultur juga terbagi dalam sub-kultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur
yang tidak seluruhnya menganut pandangan kelompok kultur yang lebih besar atau
memberi makna yang berbeda. Kebiasaan hidup juga saling berkaitan dengan
kebiasaan cultural.
Nilai-nilai
budaya Timur, menyebabkan sulitnya wanita yang hamil mendapat pelayanan dari
dokter pria . Dalam beberapa setting, lebih mudah menerima pelayanan kesehatan
pre-natal dari dokter wanita dan bidan. Hal ini menunjukkan bahwa budaya Timur
masih kental dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Dalam
tahun-tahun terakhir ini, makin ditekankan pentingnya pengaruh kultur terhadap
pelayanan perawatan. Perawatan Transkultural merupakan bidang yang relative
baru, ia berfokus pada studi perbandingan nilai-nilai dan praktik budaya
tentang kesehatan dan hubungannya dengan perawatannya. Mengatakan bahwa
transcultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan
perbedaan maupun kesamaan nilai-nilai budaya (nilai budaya yang berbeda ras,
yang mempengaruhi pada seseorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan
kepada pasien). Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya
yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional). Caring
practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang berkaitan dengan
kesehatan.
Menurut Dr.
Madelini Leininger, studi praktik pelayanan kesehatan transkultural adalah
berfungsi untuk meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan
dengan kesehatannya. Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai
budaya(kultur), baik di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul
persamaan-persamaan. Leininger berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola
praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya
pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai kultur. (Prima.AE
(2011)
2.4 PARADIGMA
A.
MANUSIA
Manusia adalah individu atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan
norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan
tindakan. Menurut Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk
mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapun ia berada.
B.
KESEHATAN
Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara
kultural memiliki nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu
maupun kelompok untuk menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari,
keuntungan dan pola hidup.
C.
LINGKUNGAN
Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau
pengalaman-pengalaman yang memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi,
dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial politik, dan atau
susunan kebudayaan.
D.
KEPERAWATAN
Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi
keilmuan serta disiplin yang difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan
manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan dukungan, menfasilitasi, atau
memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka dalam
cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong
orang-orang agar mampu menghadapi rintangan dan kematian.
Leininger mengusulkan bahwa ada tiga modus untuk membimbing penilaian
asuhan keperawatan, keputusan, atau tindakan untuk memberikan perawatan yang
tepat, bermanfaat, dan bermakna yaitu :
1)
pelestarian
dan / atau pemeliharaan
2)
akomodasi
dan / atau negosiasi
3)
re-pola
dan / atau restrukturisasi
2.5 Beberapa Inti Dari Model Teori
1)
Asuhan
membantu, mendukung atau membuat seorang atau kelompok yang memiliki
kebutuhan nyata agar mampu memperbaiki jalan hidup dan kondisinya.
2)
Budaya
diekspresikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai kelompok tertentu.
3)
Asuhan transkultural perawat secara sadar mempelajari norma-norma dan
nilai-nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam rangka memberikan bantuan dan
dukungan dengan tujuan untuk membantu individu mempertahankan tingkat
kesejahteraanya.
4)
Care adalah untuk membantu orang lain dengan
kebutuhan nyata atau diantisipasi dalam upaya untuk memperbaiki kondisi
manusia yang menjadi perhatian atau untuk menghadapi kematian.
5)
Merawat adalah tindakan atau kegiatan diarahkan memberikan perawatan.
6)
Budaya mengacu
pada belajar, berbagi, dan dipancarkan nilai-nilai, keyakinan, norma, dan
kehidupan dari individu tertentu atau kelompok yang membimbing
mereka berpikir, keputusan, tindakan, dan cara berpola hidup.
7)
Perawatan Budaya mengacu pada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi seseorang
atau kelompok untuk meningkatkan kondisi manusia atau untuk
menangani penyakit atau kematian.
8)
Keragaman budaya peduli merujuk pada perbedaan dalam makna, nilai, pantas tidaknya
perawatan di dalam atau di antara kelompok-kelompok orang yang berbeda.
9)
Universalitas peduli
Budaya mengacu pada perawatan umum atau arti serupa yang
jelas di antara banyak budaya.
jelas di antara banyak budaya.
10) Keperawatan adalah profesi yang dipelajari
dengan disiplin terfokus dengan perawatan fenomena.
11) Worldview mengacu pada cara orang
cenderung untuk melihat dunia atau alam semesta dalam menciptakan
pandangan pribadi tentang hidup.
12) Budaya dan dimensi struktur sosial termasuk faktor yang
berhubungan dengan agama, struktur sosial, politik / badan hukum, ekonomi,
pola pendidikan-terns, penggunaan teknologi, nilai-nilai budaya, dan
ethnohistory yang di-fluence tanggapan budaya manusia dalam konteks budaya.
13) Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan
yang didefinisikan budaya dan dihargai oleh budaya yang ditunjuk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehidupan manusia sangat berkaitan dengan budaya. Dalam antropologi,
budaya merupakan pola-pola tingkah laku dan pikiran yang dibuat,dipelajari, dan
disebarkan oleh manusia. Setiap kelompok manusia memiliki budaya yang berbeda
dengan kelompok lain. Karena salah satu sifat kebudayaan itu disebarkan maka
kebudayaan tiap-tiap kelompok manusia akan menemukan satu titik yang merupakan
titik pertemuan antar kebudayaan dari tiap-tiap kelompok manusia. Dari
pertemuan tadi akan terjadi kontak budaya yang berakibat penggabungan antar
kebudayaan tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri (akulturasi) atau
penggabungan antar kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru (asimilasi).
Budaya merupakan salah satu dari perwujudan atau bentuk interaksi yang
nyata sebagai manusia yang bersifat sosial. Budaya yang berupa norma, adat
istiadat menjadi acuan perilaku manusia dalam kehidupan dengan yang lain. Pola
kehidupan yang berlangsung lama dalam suatu tempat, selalu diulangi, membuat
manusia terikat dalam proses yang dijalaninya. Keberlangsungaan terus-menerus
dan lama merupakan proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang
mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir, pola interaksi perilaku yang
kesemuanya itu akan mempunyai pengaruh pada pendekatan intervensi keperawatan (
cultural nursing approach ).
Kultur juga terbagi dalam sub-kultur. Subkultur adalah kelompok pada suatu
kultur yang tidak seluruhnya menganut pandangan kelompok kultur yang lebih
besar atau memberi makna yang berbeda. Kebiasaan hidup juga saling berkaitan
dengan kebiasaan cultural.
3.2 Saran
·
Bagi institusi Pendidikan, hasil makalah ini dapat dijadikan
sebagai bahan bacaan di bidang kesehatan sebagai bahan informasi.
·
Bagi pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai materi tentang
transkultural nursing.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew,
MM & Boyle, J.S (2008). Transcultural concept in nursing care.
5th ed. Lippincott,USA
Perry.Potter
. (2009) Fundamental Of Nursing. Jakarta
: Salemba Medika.
Pratiwi.Arum
. (2011). Buku Ajar Keperawatan
Transkultural Jogjakarta ,: Gosyen Publishing.
Prima.AE
(2011). Transkultural Dalam Keperwatan.
Royal
Collage Of Nursing (2006), Trancultural
Nursing Care Of Adult; Section One.
Komentar
Posting Komentar